Nyata Ilusi

Ketika kaki ini berjalan menghirup udara lepas

Banyak setan-setan berkeliaran dengan topeng-topeng mereka

Pemurni tanah ini yang tak kuasa menentang raja hanya diam

Banyak bicara tentang padi dan kapas lambang kemakmuran dan kesejahteraan

Tapi masi tetap banyak yang telanjang dengan perut hampa

Katanya negeri ini sudah berkurang kaum perut hampa

Tapi kenyataannya?? semakin bertaburan orang-orang yang mengadahkan tangan

Darah dan air mata mengucur deras dari penglihatan ini

Apakah hanya menunggu tangan Tuhan yang mampu membalikkan keadaan?

Sebuah Tanya

Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku.
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, kenbah Mandalawangi.
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
Apakah kau masih membelaiku selembut dahulu
ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra,
lebih dekat.
(lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua, yang tau dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
(haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang tidak kita mengerti
seperti kabut pagi itu)
manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan
dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru.


Selasa, 1 April 1969
Soe Hok Gie

Pancasila identitas Bangsa Indonesia

Pancasila:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuaan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Kelima sila yang menjadi dasar negara kita ini yang merupakan identitas bangsa kita ini sudah mulai menghilang dalam diri kita Bangsa Indonesia. Pancasila yang dulu telah susah payah di rumuskan oleh para pendiri bangsa kita ini beberapa diantaranya adalah Muhammad Yamin, dan Presiden pertama kita Ir. Soekarno, namun jika para pendiri bangsa ini masih dapat hidup dan melihat bangsa yang beliau-beliau perjuangkan ini sekarang sudah mulai kehilangan jati diri mereka ideologi mereka yaitu PANCASILA, pastinya mereka akan sedih melihat negara yang mereka perjuangkan kemerdekaannya ini dengan darah bahkan nyawa mereka disia-siakan begitu saja.

Banyak diantara kita sekarang para mahasiswa sudah mulai melupakan bahkan lupa dengan PANCASILA ideologi bangsa mereka sendiri. Sedih melihat keadaan ini para penerus pejuang-pejuang yang telah banyak berkorban bahkan sampai dengan nyawa mereka kita sia-siakan bahkan sebagian dari kita lupakan perjuangan mereka begitu saja. Melupakan Pancasila sama halnya dengan kehilangan jati diri kita. Kasus yang sedang beredar sekarang inilah fakta keterpurukan loyalitas PANCASILA salah satu kasusnya NII (Negara Islam Indonesia) dalam kasus ini NII memaksa negara kita menjadi Negara Islam padahal ini tidak sejalan dengan ideologi bangsa kita "PANCASILA" yang toleran terhadap agama-agama yang telah diakui di Indonesia ini.

NII yang telah banyak memakan korban bahkan sebagian besar korbannya di kalangan mahasiswa lagi-lagi ini merupakan fakta melemahnya ideologi pancasila di kalangan mahasiswa. Saya yakin jika ideologi PANCASILA tela tertancap di hati sanubari masing-masing bangsa Indonesia saya yakin tidak akan ada ideologi asing yang masuk ke negara kita. 

AYO mulai kita bangun rasa PANCASILA dimulai dengan diri sendiri dengan cara mulai dengan melihat pancasila kembali, mulai terapkan rasa toleran terhadap sesama, mulai menerapkan rasa adil, berusaha menghargai jasa para pahlawan, bagi kita mahasiswa dimulai dari berjuang di organisasi yang peduli dengan negara kita, belajar dengan sungguh-sungguh dengan tujuan mencipatakan lapangan kerja untuk kesejaheteraan sosial, mulai peduli dengan kejadian-kejadian di masyarakat. 

Ini sebagian dari pemikiran saya maaf apabila banyak kekurangan dan kesalahan dalam posting saya kali ini.