Apakah sama artinya dengan siswa ketika kita duduk di bangku TK, SD, SMP, dan SMA??. Apakah mahasiswa itu hanya bertugas untuk belajar, mengerjakan tugas dari dosen, mendengarkan dosen, belajar yang rajin agar mendapatkan IP/nilai yang tinggi. Pulang kuliah terus langsung pulang ke kos atau rumah masing-masing atau bahkan jalan-jalan muter-muter kemana-mana. Aktivitasnya cuma berangkat kuliah, selesai kuliah pulang, jalan-jalan, main, belajar (kalau yang memang belajar) terus tidur dan esoknya kembali lagi dengan aktivitas yang sama. Bukankah jika begitu kita tidak berbeda dengan siswa TK, SD, SMP, dan SMA?. lalu apa bedanya MAHASISWA dengan SISWA?.
Yang membedakan antara mahasiswa dengan siswa adalah TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI:
- Dharma pendidikan
- Penelitian
- Pengabdian masyarakat
Mahasiswa pada masa setelah 1945-runtuhnya rezim orde lama. Mahasiswa pada zaman ini tidak bisa bersantai-santai setelah kemerdekaan mereka berperan penting dalam masa ini. Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia harus mempertahankan kemerdekaanya. dan setelah mereka sekarang yang jadi pertanyaan bagaimana cara memerintah NKRI ini. Kemudian mulailah pergolakan antara saudara setanah air. Politik dipermainkan, keadaann ekonomi yang belum stabil, keamanan yang belu terjamin, kemakmuran,, kesejahteraan, dasar negara adalah yang terjadi kontroversi pada masa itu. Mahasiswa pada masa ini pun bergerak atas tergugahnya rasa prihatin terhadap negaranya. Pada masa ini tercetuslah TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat) :
- BUBARKAN PKI
- Perombakan Kabinet
- Turunkan harga
Mahasiswa pada periode 1990-2000. Pada masa ini yang paling disorot adalah tragedi TRISAKTI ketika mahasiswa bersatu untuk meruntuhkan rezim ORDE BARU seperti pada masa soe hok gie yang lalu. Mahasiswa pada masa peranannya sangat penting karena mereka bertaruh nyawa untuk menggulirkan pada masa itu karena pada massa itu menurut masyarakat sudah tdak cocok lagi banyak kerusuhan dimana-mana menentang kekuasaan pada masa itu. Para mahasiswa bersatu untuk menggulingkan kekuasaan pada masa itu mereka berhadapan militer yang bersenjata lengkap tanpa rasa takut mereka maju dan gugur satu per satu tetepai seangat mereka tetaplah berkobar ibarat "mati satu tumbuh seribu" satu mati maka yang lain segera bertindak dan melawan. Hingga pada akhrinya mahasiswa dapat mengakhiri kekuasaaan orde baru. Menurutku merakapun telah menjalan Tri dharma perguruan tinggi.
mahasiswa pada periode 2000 keatas disini yang saya lihat dari mahasiswa termasuk saya sendiri. Saya merasakan sudah jarang rasa persatuan seperti mahasiswa yang dulu muncul sekarang sebagian mahasiswa lebih banyak mengurusi diri mereka sendiri dengan mencapai IP yang tinggi tanpa pengabdian kepada masyarakat jarang ada yang peduli dan priatin terhadap masyarakat dan juga kata-kata dari soe hok gie pun belum tercapai pada masa ini, kata beliau: "Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun". Nyatanya pada masa sekarang mahasiswa mengambil keputusan dalam arti politis tetap saja atas dasar agama, ormas, dan kepentingan golongan. Soe hok gie menginginkan kita para mahasiswa mengambil keputusan dalam arti politis atas dasar netral menginginkan kita tidak mementingan kepentingan pribadi tetapi kepentingan bangsa dan kepentingan negara kita dengan tujuan membuat negara tercinta Indonesia ini dengan atas dasar kebenaran yg benar-benar BENAR tidak atas kesalahan yang sudah jelas-jelas SALAH. mahasiswa pada masa ini telah terlena dengan kedamaian sudah terlalu nyaman dengan kondisi ini sehingga mereka lupa dengan persatuan. Mereka mementingkan kepentingan pribadi mereka sehingga tri dharma kita ini mulai menurun... juga ini merupakan koreksi bagi diri saya sendiri
0 komentar:
Posting Komentar